Kamis, 28 Maret 2013

Sinopsis Flower Boy Next Door (Episode 1-16)



Pemain :
1. Mi Dok Go oleh Park Shin Hye
2. Enrique Geum oleh Yoon Shi Yoon
3. Oh Jin Rok oleh Kim Ji Hoon

Flower Boy Next Door merupakan k-drama bergenre komedi romantis yang tayang perdana pada 17 januari 2012 di TVN korea. Berjumlah 16 episode, drama ini mampu menyedot animo pemirsa dan mendapatkan rating tinggi saat penayangan drama ini.

Cuplikan Cerita :
Go Dok Mi ( Park Shin Hye ) Jatuh cinta pada tetangga yang tinggal d gedung sebelah apartemennya. Karena mereka berada dilantai yang sama maka Go Dok Mi sering memata-matai tetangganya itu. Sampai suatu hari Go Dok Mi ketahuan memata-matai oleh adik sepupu tetangganya itu yang bernama Enrique Keum ( Yoon Shi Yoon ). Tapi dengan kejadian memalukan ini Dok Mi dan Enriqeu menjadi dekat dan seiring waktu merekapun saling menyukai dan dimulailah kisah romantis, mengharukan dan diikuti dengan hal-hal lucu antara Enrique Keum dengan Go Dok Mi.

Sinopsis Flower Boy Next Door Episode 1

tumblr_mg8ldeAsu61rec1y6o1_500 
Sinopsis Episode 1
shot0001 shot0003
Dok Mi terbangun karena bunyi alarm dari ponselnya. Ia tinggal dalam sebuah apartemen kecil. Berpot-pot tanaman tumbuh subur di balkon. Di dinding berbaris tempelan kertas post-it. Buku-buku berserakan di atas meja. Dok Mi adalah seorang editor atau pengoreksi naskah/buku.
Mungkin karena pekerjaannya itulah Dok Mi terbangun bukan di kasurnya, melainkan di lantai di dalam kantung tidur setelah semalaman membaca buku. Untuk menghangatkan diri, ia semalaman tidur memeluk botol minum berisi air hangat. Sekarang air dalam botol itu telah menjadi dingin.
Dok Mi menuangkan air dari botol itu ke dalam gelas, lalu menyikat giginya. Sepertinya ia sudah lama tidak membuang sampahnya karena di dalam dus bertumpuk gelas-gelas plastik dan botol-botol air minum yang telah kosong. Walau begitu semua cangkir itu dalam keadaan bersih.
Dok Mi membuka pintu apartemennya sedikit, lalu mengulurkan tangannya keluar untuk meraih kotak susu yang terletak di luar apartemennya. Di kotak susu itu tertempel kertas bertuliskan: Semoga harimu baik. Kemudian ia membuka tirai apartemennya.
shot0005 shot0009
Di apartemen seberang, yang jelas lebih bagus dari apartemen Dok Mi, tampak seorang pria menggeliatkan tubuhnya tanda ia baru bangun tidur. Dok Mi tersenyum lembut. “Apa kau tidur dengan nyenyak?” tanyanya pada pria itu. Pria itu Han Tae Joon.
shot0014 shot0015
Tae Joon jelas tidak tahu ada seorang gadis sedang memperhatikannya dari seberang. Ia menyalakan TV-nya lalu mulai berolahraga. Dengan segera Dok Mi mengikuti setiap gerak-gerik Tae Joon. Ia ikut menyalakan TV-nya.
Tae Joon berlari di treadmill, Dok Mi berlari-lari kecil bolak balik di dekat jendela sambil terus memperhatikannya. Tae Joon sarapan dengan roti dan jus jeruk, Dok Mi duduk dekat jendela sambil memakan sarapannya, roti dan susu. Tae Joon membersihkan apartemennya dengan vacuum cleaner sementara Dok Mi menyapu apartemennya dengan sapu. Entah bersih atau tidak karena Dok Mi selalu berada tak jauh dari jendela.
Akhirnya Tae Joon berangkat kerja. Dok Mi tersenyum lalu melambaikan tangannya seperti seorang istri mengantar suaminya bekerja. “Semoga kau mengalami hari yang baik,” gumamnya.
shot0019 shot0032
Di pesawat, seorang pria sibuk mengerjakan sesuatu. Tempat duduknya sangat berantakan, banyak barang berserakan. Pramugari yang mengantarkan minuman mengernyit sebal melihat kekacauan itu. Tapi begitu pria itu mengangkat wajahnya melihat sang pramugari dan tersenyum, dengan segera wajah pramugari itu menjadi cerah dan tersenyum manis pada pria itu.
shot0036 shot0040
Terdengar suara tangis anak kecil dari pesawat bagian belakang. Pria itu berjalan menuju tempat duduk si anak kecil, melewati deretan para penumpang wanita yang tidak bisa tidak menoleh kagum melihatnya. Yup, Enrique Geum (baca: enrike, seperti e dalam buket) memiliki kemampuan membuat semua wanita terpesona.
Bagaimana dengan anak kecil? Anak kecil yang sedang menangis itu berhasil ditenangkan oleh Enrique dengan robot-robotan dari kertas yang tadi dibuatnya sepanjang perjalanan. Anak kecil itu senang saat Enrique memberikan robot-robotan itu untuknya. Tampaknya Enrique memiliki kepribadian periang (selain tampan) dan juga kreatif.
shot0052   shot0053
Saat melewati pabean, lagi-lagi Enrique berhasil membuat seorang gadis tersenyum. Gadis itu sepertinya pegawai baru yang sedang menjalani training dan mengantuk karena bosan. Enrique mengarahkan kameranya pada gadis itu namun petugas pabean menegurnya. Tidak boleh menggunakan kamera di situ (seakan untuk meyakinkan, di meja pabean tertempel gambar kamera dicoret).
Enrique menyerahkan paspornya sambil tetap tersenyum, tak terpengaruh dengan teguran tadi. Petugas pabean membaca paspor Enrique lalu mengomel dengan bahasa banmal (bahasa informal). Ia mengira Enrique menghindari wajib militer hingga memiliki dua kewarganegaraan (Korea dan Spanyol). Ia bertanya dengan keras apakah Enrique bisa berbahasa Korea.
Enrique menjawab dengan ceria, ia berkata ia merasa sudah berteman dengan petugas itu karena petugas itu telah berbicara dengan bahasa banmal padanya
“Aku berbahasa Korea dengan baik, bukan? Aku pindah ke negara lain saat aku berusia 9 tahun dan terbiasa disebut jenius di sekolah. Kebanyakan orang dengan dua kewarganegaraan di sana tidak bisa berbahasa Korea. Tapi ayahku tidak pernah mengijinkan aku berbahasa Spanyol di rumah,” celoteh Enrique. Walau ia hanya berdehem, ayahnya akan langsung memukul belakang kepalanya. Saat itulah ia tahu kepalan tangan lebih berguna dalam mendisiplinkan anak daripada uang. Enrique berbicara dengan lucu hingga si gadis kembali tertawa.
Petugas pabean bertanya mengapa Enrique datang ke Korea. “Baak! Untuk menembakkan panah asmara,” jawab Enrique sambil pura-pura memanah si petugas.
shot0063 shot0065
Ternyata Enrique orang yang cukup dikenal. Banyak orang dan wartawan yang sudah menanti kedatangannya. Para wanita bahkan berteriak histeris. Enrique melambaikan tangan dan berpose bak seorang selebritis.
Wartawan bertanya pada Enrique mengenai animasi yang dibuat Enrique. Mereka ingin tahun apakah Enrique mendapat tawaran bekerja di Pixar Disney. Sebuah perusahaan di Korea telah menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi, apakah ia akan keluar dari Sola Studio (tempat bekerja Enrique sekarang)? Enrique tidak menjawab pertanyaan itu. Matanya menangkap seorang gadis yang berjalan ke arahnya. Ia tak menghiraukan lagi para wartawan dan tersenyum pada gadis itu.
Gadis itu adalah Yoon Seo Young. Seo Young tersenyum pada Enrique. Keduanya jelas saling mengenal.
shot0069  shot0078
Di tempat lain, dua orang pria juga menarik perhatian para wanita yang berpapasan dengan mereka, Oh Jin Rak dan Yoon Dong Hoon. Keduanya berpakaian stylish, lengkap dengan kacamata hitam. Mereka berjalan dengan cool bagai dalam iklan film action.
Tapi tidak semua wanita luluh dengan penampilan mereka. Wanita yang mereka temui tidak senang kedua pria itu tiba-tiba datang menemuinya.
“Begini…hari ini mereka membuat keputusan mengenai webtoon…” kata Jin Rak menjelaskan.
shot0081 shot0089
“Kau orang pertama yang kulihat mengenakan jas ke tempat ini,” kata sang editor galak bermata panda, menatap jas yang dikenakan Jin Rak. “Mengapa kau berpakaian seperti ini ke sini?”
Dong Hoon berusaha menyembunyikan senyumnya. Editor itu berkata pakaian Dong Hoon sedikit lebih baik. Dong Hoon protes, hanya sedikit?? (Dong Hoon ini terobsesi dengan penampilan sepertinya^^)
Jin Rak berkata mereka berpakaian formal karena akan bertemu Direktur dan ingin menghormatinya. Dong Hoon menebak editor itu sedang mengikuti demo. Ia berkata mereka juga pendemo. Sikap editor itu berubah. Ia menyalami Jin Rak dengan hangat dan mempersilakan mereka duduk.
shot0090 shot0093
Sayangnya editor itu menyampaikan berita buruk. Webtoon “Zombie Soccer” buatan Jin Rak dan Dong Hoon tidak akan diterbitkan.
“Kenapa?” tanya Jin Rak tak percaya.
“Zombie Soccer adalah plagiat dari karya Enrique,” jawab si editor.
Dong Hoon berkata Enrique membuat game sedangkan mereka membuat webtoon, tidak ada kaitannya. Editor itu berkata mereka tidak bisa mengacau dengan para gamer, terutama Enrique.
“Sejujurnya, kita tidak akan bisa bersaing dengan orang yang ada di Spanyol, kan?” kata Dong Hoon membela diri.
“Enrique ada di Korea,” kata si editor. Ia menunjukkan video kedatangan Enrique di bandara. Dong Hoon dan Jin Rak tak bisa berkata apa-apa lagi. Jin Rak sepertinya mulai kesal karena dituduh meniru Enrique.
shot0102 shot0103
“Jika kau berhasil membuat yang baru, hubungi aku. Fighting..” Si editor langsung menyandarkan kepalanya di meja. Tidur.
Dong Hoon tak mengira pembuat game bisa berpenampilan seperti Enrique. Ia merasa tersaingi.
“Kak, apa kau akan menyerah mengenai “Zombie Soccer”?” tanyanya pada Jin Rak. Ia mengusulkan menunjukkan gambar lain pada si editor. Ia melihat gambar-gambar di tabletnya dan berhenti pada sketsa seorang gadis. Dong Hoon tidak merasa pernah menggambarnya. Ia bertanya apakah Jin Rak yang membuat gambar seperti itu (kebanyakan gambar mereka adalah gambar alien dan monster >,<).
Jin Rak menghela nafas melihat gambar itu, lalu membangunkan si editor. Ia menunjukkan sketsa gadis itu.
shot0105 shot0107
“Tokoh utamanya adalah wanita yang hidup bersembunyi di apartemen pinggiran kota. Seperti kisah Grimm Bersaudara.”
“Gadis itu zombie, kan? Lalu bagaimana dengan prianya? Vampire?” sindir editor itu. Ia kembali tidur di meja. Tak tertarik sama sekali.
“Bukan, bukan seperti itu. Judulnya: Flower Boy Next Door. Artinya tetangga gadis itu adalah seorang pretty boy (ehemmm…cowo cantik??). Ini sebuah melodrama. Melodrama dalam kehidupan.”
“Melodrama dalam kehidupan?” sang editor tiba-tiba tertarik. “Sudah lama sekali sejak aku mendengar konsep yang begitu fresh. Tokoh utama dalam apartemennya…”
Hmmm…sepertinya Jin Rak dan Dong Hoon sudah mendapatkan proyek webtoon mereka berikutnya.
shot0114 shot0115
Di luar bandara, Seo Young bersin-bersin karena kedinginan. Bagaimana tidak? Ia hanya mengenakan gaun putih tipis dan pendek, tanpa mengenakan jaket atau stoking (brrr…padahal di Korea kan lagi dingin banget tuh).
“Apa kau tidak merasakan apapun padahal ini pertama kalinya kita bertemu setelah setahun. Wah, kau ini benar-benar beda,” omel Enrique.
“Perasaan apanya?” Seo Young mengambil lolipop dari mulut Enrique. “Kukira aku akan membeku kedinginan menunggumu selesai diwawancara.” Ia memasukkan lolipop itu ke dalam mulutnya.
“Ah kau berdandan untuk menemuiku. Wah, kau terlihat cantik.”
Seo Young berkata ia mendadak ingin mengenak rok musim panasnya jadi itulah yang ia pakai. Enrique sudah mengenal Seo Young dengan baik, seorang yang akan melakukan apapun yang diinginkannya tanpa peduli apapun. Ia mengeluarkan jaket tebal lalu memakaikannya pada Seo Young.
shot0116 shot0119
Enrique berlutut untuk menarik resleting jaket Seo Young. Ia menarik retsleting ke atas dan berdiri sangat dekat dengan Seo Young. Pelan-pelan Enrique mendekatkan wajahnya ke wajah Seo Young. Lalu….Hap! Ia mencaplok lolipop yang dipegang Seo Young (well, technically itu memang lolipop Enrique. Tapi eeww…kok bisa ya makan lolipop sama-sama >,<).
shot0121 shot0122
Dong Hoon dan Jin Rak berjalan pulang. Dong Hoon heran bagaimana bisa Jin Rak langsung menawarkan ide baru begitu mendapat penolakan. Apakah itu tidak melukai harga diri Jin Rak? Jin Rak berkata tidak ada gunanya berpegang pada harga diri. Apakah marah karena ditolak dan pergi begitu saja bisa disebut menjaga harga diri?
Dong Hoon tak mau berdebat lagi. “Tapi ada apa dengan Flower Boy Next Door? Apa ada cerita di balik ide itu?”
Jin Rak berkata ia sekarang perlu membuat cerita itu. Dong Hoon meminta Jin Rak melihatnya. Dialah flower boy dari ujung rambut hingga ujung kaki. Untuk membuat cerita flower boy kan diperlukan penelitian mengenai flower boy sungguhan.
Dok Mi sedang bekerja di apartemennya. Ia mendapat telepon dari atasannya, Yoo Ha Na. Dok Mi berjanji akan mengirim hasil pekerjaannya setelah makan siang. Ia meminta bagian selanjutnya yang harus ia edit dikirimkan melalui pos. Sepertinya atasannya menawarkan diri untuk mengantar ke apartemen Dok Mi. Dok Mi buru-buru berkata apartemennya sangat dekat dengan kantor pos hingga ia bisa mengambilnya sendiri.
Dok Mi berusaha mengumpulkan keberanian untuk meminta uang kontraknya di muka. Tapi ia tak sanggup.
shot0128 shot0132
Sebuah berita di TV menarik perhatian Dok Mi. Seorang pria ditangkap karena memasang kamera pengintai di apartemen kekasihnya. Dok Mi menganggap pria itu kurang kerjaan mengawai apartemen kekasihnya. Dok Mi mengambil teropongnya lalu mengawasi anjing Tae Joon yang berkeliaran sendirian di apartemen. He..siapa yang kurang kerjaan ya?^^
Tiba-tiba terdengar pengumuman untuk para penghuni apartemen. Sore ini akan diadakan demo para penghuni dan penghuni yang tak datang akan didenda mulai hari ini.
“Khususnya ada seorang penghuni yang tidak pernah menghadiri demo sejak pindah kemari. Kami benar-benar berharap Anda datang hari ini. Dan pemimpin demo hari ini adalah penghuni apartemen 401 di lantai 4,” seru satpam di pengeras suara. Dok Mi tahu betul dialah yang dimaksud satpam tidak pernah hadir.
shot0140 shot0141
Dong Hoon memanggil satpam itu. Satpam itu mengenali Jin Rak sebagai penghuni apartemen 401 yang akan memimpin demo tapi ia tidak mengenali Dong Hoon. Dong Hoon berkata ia sudah lama tinggal dengan Jin Rak. Wah keamanannya payah juga nih, masa tidak tahu kalau ada tambahan penghuni di apartemennya.
Dong Hoon protes karena tagihannya jauh lebih besar dari tagihan apartemen 402 (apartemen Dok Mi). Satpam beralasan mungkin karena apartemen itu hanya ditinggali seorang gadis sendirian.
Dong Hoon baru tahu ada seorang gadis tinggal di apartemen sebelah. Jin Rak menyuruh Dong Hoon tak mempermasalahkan hal itu tapi Dong Hoon merasa itu tak adil. Memangnya pemanas membeda-bedakan pria dan wanita? Jika begitu ia harus berbicara dengan pemanasnya.
“Terserah…atau bicara saja langsung dengan penghuni 402,” gerutu satpam.
Jin Rak malah protes ia harus mengenakan selendang kertas untuk menggelar demo. Satpam berkata Jin Rak bisa menghemat banyak uang jika berhasil dalam demo ini.
shot0146 shot0147
Seorang ahjumma berlari kecil menghampiri mereka. Satpam langsung menyambutnya dengan hangat. Tapi ahjumma itu hanya tertarik pada Jin Rak dan Dong Hoon.
Para penghuni telah berkumpul di halaman apartemen. Jin Rak didaulat memimpin demo. Dengan ogah-ogahan, Jin Rak mulai memimpin demo.
“Berikan hak kami,” katanya dengan tak bersemangat.
“Kau itu masih muda. Ayo lebih keras lagi,” bisik satpam.
Dong Hoon berusaha menyembunyikan rasa gelinya.
“Berikan hak kami…” Jin Rak sedikit mengeraskan suaranya. Para penghuni mengikuti ucapannya, sama-sama tak bersemangat. Hehe…demo paling aneh >,< (Kalau demo di negara kita seperti ini, ngga bakalan rusuh…tapi ngga bakalan dikabulin juga hehe ;D)
Dong Hoon sibuk membuat film Jin Rak sang pemimpin demo. Mungkin mau diunggah ke Youtube?? Akhirnya Jin Rak sibuk memimpin demo sambil menendang ke arah Dong Hoon yang masih berusaha membuat film.
 shot0156 shot0162
Dok Mi berusaha mencari tahu apakah denda karena tak ikut demo itu memang sah. Perhatiannya teralihkan saat ia melihat lampu apartemen Tae Joon menyala. Dok Mi tahu belum waktunya bagi Tae Joon untuk pulang kerja. Ia mengambil teropongnya lalu mengamati Tae Joon. Tae Joon sepertinya mengambil dokumen yang tertinggal lalu mengambil teko air panas untuk membuat minuman. Dok Mi melihat Tae Joon menjawab telepon. Tae Joon menaruh teko air panas itu begitu saja di atas meja lalu pergi.
Masalahnya, teko air panas itu tidak ditaruh dengan benar dan mulai tak seimbang. Dok Mi melihat anjing itu tidur di bawah meja, tepat di bawah teko itu diletakkan. Jika teko air panas itu jatuh, maka akan menimpa anjing itu. Dok Mi memperhatikan dengan khawatir. Teko itu terus bergoyang dan terjatuh! Dok Mi berteriak sambil menutup wajahnya, tak berani melihat apa yang terjadi pada anjing Tae Joon.
 shot0170 shot0171
Dok Mi berlari keluar. Satpam terkejut saat melihat Dok Mi. Jin Rak dan Dong Hoon langsung memperhatikan Dok Mi. Bunyi klakson mobil mengejutkan mereka. Mobil Tae Joon hendak keluar dan para demonstran menghalangi jalan keluar.
Dok Mi berjalan menghampiri mobil Tae Joon tapi ia terhenti oleh Dong Hoon yang mengajak berkenalan. Dok Mi tak berani menatap wajah Dong Hoon. Dong Hoon bertanya apakah Dok Mi memiliki keahlian khusus untuk mengurangi biaya pemeliharaan apartemen. Dok Mi melihat mobil Tae Joon keluar dari halaman apartemen.
“Aku akan menuliskannya untukmu,” kata Dok Mi tanpa melihat Dong Hoon. Ia kembali berlari mengejar mobil Tae Joon. Lalu naik ke taksi. Jin Rak terus memperhatikan Dok Mi.
shot0177 shot0178
Taksi Dok Mi menyusul mobil Tae Joon. Dok Mi membuka kaca jendelanya dan berusaha memanggil Tae Joon. Suaranya terlalu kecil hingga Tae Joon tak mendengarnya.
Tae Joon memarkir mobilnya di suatu tempat. Dok Mi berhasil menyusulnya dan mengikuti Tae Joon. Sebenarnya ia sudah sangat dekat dengan Tae Joon dan dengan mudah bisa menepuk punggungnya atau memanggilnya. Tapi Dok Mi tak sanggup. Ia berhenti berjalan. Saat ia hendak berseru tentang anjing Tae Joon, tiba-tiba seorang pria berdiri di hadapan Dok Mi. Jung Rok!! Hehe…namanya sih belum tahu siapa, tapi Lee Jong Hyuk adalah pemeran Jung Rok di A Gentleman’s Dignity.
shot0187 shot0192
Enrique bertepuk tangan mendengar nyanyian Seo Young. Ia bertanya lagu itu tentang apa, kedengarannya lagu itu mengandung kemarahan. Ia duduk bersandar pada Seo Young.
“Itu lagu nasional. Apa kau tahu artinya mengapa aku sampai mengingat lagu itu?” tanya Seo Young.
Enrique menebak Seo Young ingin mendapatkan kewarganegaraan Korea. Seo Young heran mengapa Enrique tidak terkejut Seo Young hendak menjadi warganegara Korea. Enrique menghela nafas panjang.
“Sepanjang tahun ini….setiap hari…aku benar-benar merindukanmu,” ujarnya.
Seo Young terdiam sejenak. Ia lalu memukul kepala Enrique dan berseloroh kalau ia juga merindukan Enrique setiap hari. Ia mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Enrique pergi karena sebentar lagi orang-orang akan berdatangan.
Enrique berkata ia hendak menjadi dewa cinta. Tapi ia harus hati-hati menembakkan panah asmaranya agar tidak terjadi kekacauan. Karena itu ia akan bertanya dan meneliti terlebih dulu.
“Pria yang kaucintai….apakah Han Tae joon?” tanyanya. Seo Young menatap Enrique.
shot0196 shot0204
Tae Joon naik ke dalam sebuah mobil di mana para teman-temannya sudah menjemputnya. Dok Mi tak berdaya melihat Tae Joon pergi. Ahjusshi Jung Rok memuji keindahan mata Dok Mi. Ia bertanya mengapa Dok Mi mengenakan pakaian tipis di musim dingin.
“Apa kau tahu jalannya? Aku tahu….aku terlalu tahu,” kata Dok Mi.
“Heh? Jadi kau tahu? Kau tahu jalannya? Apa kau mau membicarakan jalan-jalan dalam kehidupan?” tanya ahjusshi itu girang.
“Saat itu musim gugur…saat terakhir aku keluar dari rumahku,” kata Dok Mi. Ia mengarahkan pandangannya ke langit. Walau bingung, ahjusshi itu ikut melihat ke langit.
shot0207 shot0214
Kilas balik:
Dok Mi mengangkat tangannya menutupi cahaya matahari. Tiba-tiba seorang pria berdiri di sana, menghalangi cahaya matahari. Han Tae Joon. Tae Joon menoleh pada Dok Mi. Dok Mi memalingkan wajahnya, pura-pura tak melihat apa-apa. Tae Joon berjalan pergi.
Dok Mi melihat Tae Joon memungut seekor anjing yang dibuang di dalam kardus. Tae Joon melindungi anjing itu dengan jaketnya lalu tersenyum.
 shot0221 shot0220
“Aku pertama kali melihat pria itu pada musim gugur.”
“Jadi kau jatuh cinta pada pandangan pertama?”
“Awalnya aku tidak pernah percaya cinta pada pandangan pertama. Aku merasa cintaku berakhir terlalu cepat. Aku terlalu cepat harus mengucapkan selamat berpisah. Akan jauh lebih baik jika aku mengakhirinya di sana. Berakhir dalam satu sore.”
Ahjusshi itu rupanya seorang peramal gadungan dan sedang mencari pelanggan. Ia menyuruh Dok Mi mengungkapkan semuanya.
“Musim gugur di taman. Anjing di musim gugur. Aku ingin mengaitkan pertemuanku dengannya di musim gugur dengan setiap kata yang bisa kupikirkan,” kata Dok Mi.
shot0228 shot0230
Setelah bertemu dengan Tae Joon hari itu, malamnya Dok Mi membeli minuman dan mendapat hadiah undian sebuah teropong. Dok Mi sangat senang dengan teropong barunya. Ia sedang bermain-main dengan teropongnya saat ia menangkap sosok yang dikenalnya di apartemen seberang, berikut anjing yang telah dirawat. Ia merasa itu adalah takdir.
shot0241 shot0242
Ahjusshi peramal menggigil kedinginan mendengar curhat Dok Mi. Ia berkata ia bisa membantu takdir Dok Mi dan mengajak Dok Mi pergi.
Dok Mi menoleh melihat si peramal itu . Tiba-tiba ia berseru, “Anak anjing!!” Mwahahaha emangnya tampang ahjusshi mirip anak anjing? Kok tiba-tiba inget? XD
Ahjusshi peramal kebingungan melihat Dok Mi tiba-tiba pergi. Tapi dengan segera ia mendapat mangsa baru.
shot0246 shot0247
Seo Young tidak menjawab pertanyaan Enrique walau wajahnya membenarkan. Enrique bercanda kalau tebakannya pasti benar, bukan? Ia mengolok-olok Seo Young yang terus berwajah serius bahkan menertawakannya.
“Aku minta maaf,” ujar Seo Young.
Enrique tetap bersikap riang dan mengajak Seo Young makan malam bersama besok. Ia akan memasakkan spaghetti dan menyuruh Seo Young datang ke rumah Tae Joon. Enrique bangkit berdiri. Sesaat ia tidak segembira yang diperlihatkannya tapi tak lama kemudian ia kembali tersenyum dan pergi.
shot0255 shot0260
Demonstrasi telah selesai. Satpam meminta para penghuni berkumpul kembali besok untuk berdemo. Jin Rak bertanya sampai kapan mereka akan terus berdemo. Tentu saja sampai mendapatkan uangnya, jawab satpam.
Jin Rak melihat Dok Mi telah kembali. Ia terus mengawasi Dok Mi jalan menjauh. Bersamaan dengan itu sebuah taksi berhenti tak jauh dari tempat mereka berdiri. Dong Hoon terkejut saat melihat Enrique turun dari taksi.
shot0265 shot0268
Dok Mi menelepon telepon darurat dan memberitahukan soal anjing Tae Joon kepada petugas. Ia lalu berdiri di depan apartemen Tae Joon, memanggil-manggil anjing itu.
Tak ada jawaban dari dalam. Dok Mi semakin ketakutan. “Apa kau baik-baik saja? Kau baik-baik saja, Hitam? Hitaaammm (anjing itu berwarna hitam)…” rengek Dok Mi sedih, “Kasihan, sakitkah?” Dok Mi mulai menangis.
shot0270 shot0276
Saat ia menoleh, ia melihat:
 shot0280
LOL...Enrique meniru ekspresi Dok Mi^^ Dok Mi melompat ketakutan. Enrique bertanya apa yang Dok Mi lakukan di sana. Ia memanggil Dok Mi dengan sebutan ahjumma. Dok Mi tak menjawab, ia cepat-cepat merangkak dan berlari pergi.
shot0282 shot0289
Dong Hoon dan Jin Rak membicarakan Enrique sambil menunggu lift. Dong Hoon yakin yang dilihatnya adalah Enrique. Jin Rak sangsi karena ia melihat Enrique masih sangat muda. Dong Hoon menjelaskan kalau Enrique baru berusia 17 tahun saat mulai bekerja di Sola Studio.
Lift terbuka. Dong Hoon langsung masuk. Tapi Jin Rak sepertinya menunggu seseorang. Benar saja, tak lama kemudian Dok Mi muncul. Dong Hoon mengajak Dok Mi naik bersama mereka. Jin Rak pura-pura bersikap cuek padahal ia memperhatikan reaksi Dok Mi. Dok Mi memalingkan tubuhnya hingga pintu lift tertutup.
Dong Hoon bertanya mengapa Jin Rak tidak menahan pintu lift agar Dok Mi bisa masuk. Jin Rak balas bertanya mengapa Dong Hoon tidak memencet tombol pintu lift agar tetap terbuka. Ia berkata bagaimanapun Dok Mi tidak akan masuk. Kepribadiannya memang seperti itu.
shot0298 shot0300
Dok Mi berjalan kembali ke apartemennya. Terdengar suara langkah kaki di belakangnya. Dok Mi menegang dan mulai ketakutan. Orang di belakangnya memegang pundak Dok Mi. Dok Mi melompat ketakutan. Ternyata satpam.
Satpam itu heran mengapa Dok Mi selalu terkejut setiap kali melihatnya. Tapi ia senang melihat Dok Mi keluar dari apartemen. Ia bertanya ke mana Dok Mi pergi, tadinya ia pikir Dok Mi hendak mengikuti demo. Dok Mi bertanya mengenai denda.
Rupanya denda itu hanya ancaman kosong satpam agar Dok Mi mau mengikuti demo. Ia menasihati Dok Mi untuk berhemat uang sejak masih muda. Ia juga memberitahu kalau Dok Mi mendapat giliran menjadi pemimpin demo besok, jadi Dok Mi harus datang. Dok Mi tak mampu menolak.
shot0306 shot0307
Jin Rak mendapati Dong Hoon sedang mengintip keluar jendela. Dong Hoon sedang mencari tahu di apartemen mana Enrique tinggal. Jin Rak bertanya apakah Dong Hoon tahu kalau mengintip orang lain itu ilegal. Dong Hoon tidak peduli, ia melihat ada wanita cantik di apartemen seberang. Jin Rak menjewer telinga Dong Hoon dan menariknya menjauh dari jendela.
shot0312 shot0318
Dok Mi terduduk lemas di apartemennya. Ia lalu teringat pada anjing Tae Joon dan melihat ke seberang. Ia malah melihat pria lain di apartemen itu. Pria yang tadi mengejutkannya di depan apartemen Tae Joon.
“Siapa kau?” tanya Dok Mi curiga.
Enrique mengeluarkan barang-barangnya di apartemen Tae Joon. Ia lalu memakan snacknya sambil melihat ke luar jendela. Dok Mi cepat-cepat bersembunyi. Sementara itu, Enrique memandangi gedung apartemen Dok Mi. Ia menganggap gedung itu sudah tua dan sangat dekat dengan apartemen Tae Joon. Ia bahkan bisa melihat isi apartemen di seberang.
shot0322 shot0326
Dok Mi memberanikan diri untuk mengintip. Enrique merasa ada yang mengawasinya dan menoleh. Dok Mi bersembunyi. Rasa penasaran membuat Dok Mi kembali ingin melihat Enrique. Enrique lagi-lagi menoleh. Melihat tak ada orang, Enrique kembali membereskan barang-barangnya.
Dok Mi sekarang lebih leluasa melihat. Tapi tiba-tiba Enrique berlari ke jendela. Dok Mi langsung merunduk ke lantai saking terkejutnya. Enrique tak melihat siapa-siapa lalu membaringkan diri di sofa.
shot0335 shot0351
Dus botol minuman kosong milik Dok Mi berjatuhan ke lantai karena sudah terlalu penuh. Dok Mi membuang botol-botol itu ke tempat sampah. Ia hendak kembali ke apartemennya tapi tidak tahan melihat dus-dus berserakan di jalan. Ia lalu membereskannya.
Jin Rak keluar untuk membuang sampah. Ia melihat Dok Mi lalu tersenyum. Dok Mi sama sekali tak menyadari kehadiran Jin Rak. Hmmm…kok aku merasa Jin Rak bukan pertama kali ini memperhatikan Dok Mi.
shot0359 shot0360
“Seberapa rapuh dan menakutkan cinta yang tak berbalas? Walau cinta tak berbalas selalu mendapatkan jalan masuk, begitu cinta itu terjebak di dalam, ia tak bisa mendapatkan jalan keluar. Walau aku yang pertama kali memulainya, jika ia pergi dari pandanganku pada suatu hari tanpa sepengetahuanku, cinta itu akan berakhir begitu saja tanpa tujuan. Tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berbunga, cinta yang tidak akan pernah berbuah…seperti sebuah benih yang terlupakan. Itu adalah cinta tak berbalas,” ketik Dok Mi di komputernya.
shot0367 shot0369
Keesokan paginya, Tae Joon kembali ke apartemen dan mendapati apartemennya berantakan, juga Enrique yang tidur di sofanya. Tae Joon tersenyum melihat Enrique dan hendak menyelimutinya.
Tiba-tiba Enrique berteriak. Ia hanya pura-pura tidur. Enrique tertawa lalu berguling ke lantai. Ia memeluk Tae Joon seperti anak anjing memeluk tuannya.
“Kaaak!!” serunya.
“Sudah setahun sejak aku terakhir melihatmu. Wah Kkae Geum kecilku sudah…”
“Oooh…mendengar kakak memanggilku Kkae Geum, kau benar-benar Kak Tae,” Enrique kembali memeluk Tae Joon. Tae Joon mengacak-acak rambut Enrique dengan sayang. Sudah lama ia meminta Enrique berkunjung ke Korea tapi Enrique tidak pernah mau. Ia senang Enrique sudah datang.
shot0382 shot0383
Enrigue berkata ia sangat tersentuh dengan sambutan hangat Tae Joon. Karena itu ia meminta TV baru. Enrique menunjuk TV Tae Joon yang kecil. Ia menggerutu itu adalah layar kompi, bukan TV. Tae Joon hanya tertawa melihat tingkah Enrique.
“Jika tidak, bagaimana kalau sebuah mobil? Apa kakak akan membelikanku sebuah mobil,” rayu Enrique. Atau menyewakan suite selama beberapa bulan? Apakah Tae Joon belum sanggup? Jika begitu bagaimana kalau TV saja. Enrique menggosok-gosokkan pipinya ke tangan Tae Joon. Wah, rayuannya maut nih ;p
shot0384 shot0396
“Tidak boleh, cobalah ubah gaya hidupmu selama kau tinggal di sini,” Tae Joon dengan lembut menasihati. Pertama, mereka sebaiknya membereskan semua barang Enrique yang berserakan. Ternyata Enrique tak berkutik melawan kelembutan Tae Joon.
shot0398 shot0399
Dok Mi bangun dan melakukan kegiatannya seperti biasa. Sambil menyikat gigi, ia membuka tirai jendelanya. Tiba-tiba seorang pria bertopi muncul persis di depan jendelanya. Dok Mi bengong.
Pria itu melihat sikat gigi di mulut Dok Mi dan penampilan Dok Mi yang kusut lalu tersenyum lebar. Dok Mi segera menutup tirainya kembali. Dok Mi masih kebingungan.
shot0410 shot0412
Pria itu adalah penghuni baru dan hendak menaruh barang-barangnya ke apartemennya dengan pengungkit tapi salah alamat ke apartemen Dok Mi. Namanya Watanabe dan ia membawa banyak peralatan memasak.
Sekarang kita tahu siapa gadis yang digambar Jin Rak. Semalaman ia tidak tidur mewarnai gambar Dok Mi yang berada di dekat deretan tempat sampah. Dong Hoon terbangun karena suara berisik pengungkit yang membawa barang-barang Watanabe. Jin Rak? Ia telah menyumpal telinganya dengan tissue (^_^)”
Dong Hoon menemukan sebuah kertas terselip di pintu. Sementara itu, Watanabe telah tiba di apartemennya dan mulai membereskan barang-barangnya.
shot0423 shot0424
Dok Mi kembali membuka tirai apartemennya mencari-cari Tae Joon. Ia lega saat melihat Tae Joon telah kembali dan ternyata anjing Tae Joon baik-baik saja. Dok Mi mengarahkan teropongnya mengikuti Tae Joon. Namun saat ia mengarahkan teropongnya ke sisi lain apartemen Tae Joon, ia melihat Enrique sedang berdiri ke arahnya.
Dengan hanya bercelana pendek, bertopi dan bersandal panda, Enrique menunjuk matanya lalu menunjuk Dok Mi. Seakan berkata: Aku telah memergokimu!
 shot0432 shot0439
shot0443 shot0444
Dok Mi terkejut dan langsung menutup tirainya. Enrique menyadari perasaan ada seseorang yang mengawasinya semalam tidaklah salah.
“Apartemen kedua tingkat empat, tunggulah di sana!” ujarnya geram.
“Ottoke..ottoke…apa yang harus kulakukan,” gumam Dok Mi panik.
Tanpa mengenakan celana panjangnya dan hanya menambahkan jaket, Enrique berjalan tergesa-gesa menuju apartemen Dok Mi. Dok Mi setengah mati kebingungan.
Jin Rak membuka catatan yang terselip di pintu apartemennya. Watanabe menyusun kue-kue dalam keranjang, bersiap-siap hendak memperkenalkan diri pada para tetangganya.
shot0455shot0457
Enrique tiba di lantai 4. Jin Rak dan Watanabe membuka pintu apartemen mereka. Dok Mi mendengar suara bel apartemennya berbunyi. Ia mengintip ke lubang pintu dan terpaku ketakutan.
shot0466 shot0468
shot0464 shot0470
Komentar:
apakah yang membuat Dok Mi menutup diri dari sosialisasi dengan dunia luar? (Tunggu kelanjutan kisahnya ...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar