Pada makam tanah cinta kuziarahi dirimu yang
tertidur lelap disana. Kicau yang menabur kenangan akan jejak mu yang hanya
samar terlihat olehku.Dia titipkan ritmis sayap nan lembut pada cintanya,Dan
kicau itu menjadi doa yang paling hening yang pernah kuhaturkan disela air
mataku.Hujan jatuh dan basahi jiwa yang yang kehilangan cintanya.Kepakkan sayap
itu satu satu menuju celah yang menyimpan jejak jejakmu dulu.Sepotong senyum
tak lagi sanggup ku hantar pada tubuh yang mati dan menghilang tanpa batas
dalam barjah.
Aku terdiam di derai air mataku yang deras
membanjiri lautan lukaku.Kau tinggalkan kisah yang pilu untuk dikenang olehnya
permata hatiku.Kelak dia tau luka luka yang kita jalani.Jejak mu tak kan ku
hapus sampai jejak itu tak terlihat lagi olehku.Aku berdiri melangkah tuk coba
dapatkan jejakmu yang samar.
Kuterus
ikuti jejakmu yang samar di sela simphoni yang mengalun suci menyapa nyawa yang
terbang mencari rantai hati.Untuk sebuah aura yang menembus batasan tirani yang
mengukir indahnya fase fatamorgana.Kau
indah dipelangi senja ini.Tangisku dihiasi senyum dan kerlingan bintang yang
mengintip dukaku. Dan untuk sebuah rona di titik–titik laguna,sang penjaga rasa
menggema mengundang auramu di jejak jejak itu.
Kau dengar?Burung-burung itu berkicauan lepas merdu
sekali.Aku ingin seperti mereka,tak ada belenggu,bebas lepas berlari bernyanyi
bersama.Dengarkan! Ingin kukenang kisah ini untuknya,tapi Saat yang kunanti
terasa panjang.Kelak kan kubawa dia duduk di sampingmu.Mendengarkan kisahmu,dan
menjalin kembali rantai hati yang terputus itu.Kembali untuk jejakmu yang
samar.
Kembali kuhayati kenangan itu dan jejak kita yang sedikit suka
disela sela duka…
*
Dentingan dentingan itu menggambarkan cintamu kala
itu.Kau buat titik titik air mataku mengalir dalam bahagia.Dekap hangatmu
kurasa tulus dalam cinta yang ku damba darimu.Sejak itu cinta dampingi hidup
kita yang tak berujung bahagia.Dan sesal itu tak pernah tampak sedikitpun dalam
rona wajahmu yang hangat.Tegarpun ku pahat erat dalam benakku hanya untuk
tunjukan betapa beruntung ku milikimu,cintamu.Lalu mereka putuskan rantai hati
yang mengikat kau dan mereka hanya karna kau pilih aku menjadi pengiring semua kisah
mu sampai hayat kan dantang padamu.Haru ku menjelma menjadi cinta yang tak
terbatas.Hanya untukmu.
*
Ku menanti datangnya hari itu,hari dimana ia kan jadi
teman baru berbagi segalanya dalam hidupku.Cintamu kan ku sampaikan
untuknya.Walau kau tak pernah tau kehadiranya yang indah.Kau pergi sebelum ku
sempat katakan dia tumbuh didalam diriku.Hati tak lagi perih saat itu.Hanya
debur ombak kepedihan yang menghantam karang hati ini.
Sejak itu ku kuatkan hati untuk menyambutnya hadir
didunia ini.Penuh harap untuk hidupnya yang tak berujung kelak seperti kita.Doa
itu selalu ku panjatkan dalam tahajudku menyembahNYA.
*
Bisakah kau melihatku sekarang?Atau mendengarku?Dia
akan hadir tak lama lagi.Kusiapkan namamu untuknya.Hanya saja ntah siapa yang
akan kumandangkan azan di telinganya kelak?Hidupku sebatang kara didunia ini.Dan
mereka yang hadir di pemakamanmu tak lagi mau melihatku.Pada siapa kah aku
bersandar sejenak melepas pedih yang kujalani sangat lama ini?Kelak tak akan
kutampakan raut ini untuknya.Dia akan tegar setegar kau,dan hatinya akan kokoh
sekokoh karang.
*
Tangisnya terdengar memecah senyum yang selama ini
tersimpan dalam lemari kepedihan.Titik Kristal bening itu mengalir lembut di pipi.Wajahnya
sedamai ketika ku melihatmu.Sosokmu teramat sama dengannya.Bahagiaku kan
sempurna jika saja kau hadir saat ini.Maukah kau bisikan cinta untuknya?Agar ia
tau dia memilikimu.
Tegar yang kupahat menjadi kokoh saat ini.Hangat
tatapannya menjadi benih damai lebih banyak dalam hatiku.Janji ku tak kan
kulupa untukmu cinta.Dia kan temukan kembali rantai hati itu dan akan
menyambungkanya untukmu.
*
Kini kembali kuziarahi makammu.Dia duduk
disebelahmu,cinta kita.Matanya,senyumnya,dan semua miliknya sama sepertimu.Damainya
kata kata yang ia ucapkan juga sepertimu.Kisah ini pun dia mengetahuinya.Dia datang
untuk berjanji kelak kan penuhi janji untukmu.Rantai hati itu kan terjalin
kembali untukmu.
Semua alunan melodi itu berirama duka.Terhanyut
dalam nada-nada luka yang menyentuh tiap jiwa yang terbang.jiwa itu mencari
bahagia di sela 1000 luka yang mengalun.Dentingan dentingan duka itu mengalun nada
luka.
Cinta kita.Dia terjatuh mengejar mimpi wujudkan
harapan kita.Tapi ku yakin hatinya setegar kau.Dia tak akan menyerah untuk mencari.Jejak
mu yang samar masih sama untuk beberapa waktu yang lalu.Namun ia bangkit dari
jatuhnya.Yakinkan aku bahwa dia bisa.
Hamparan caci maki dicampakkan dimuka cinta kita.Hati
ini remuk.Tapi dia tersenyum kuatkan aku.Dia memelukmu di belakangku.Ceritakan
semua irama luka yang iringi langkahnya.Tetesan hujan tambahkan kelabu dalam
hidupku.Bantu aku kuatkan ia cinta.
Gerimis di bima sakti tak kunjung reda mengarungi
langkahnya.Langit malam hari tak pernah ramah menyapa ku.Tak ada lagi bayangan
saat kuberjalan.Dan fajar kan datang kembali esok hari.
*
Dia tinggalkan aku sekian lama dalam pencariannya. Dia
tumbuh menjadi seorang yang kubanggakan dalam hidupku. Dia menemuiku ditidurku
dalam dekapmu. Kini ia membawa kembali rantai hati yang dulu terputus karna
cacatku. Dentingan itu ia lantunkan seperti kau dulu.Titik air matanya terlihat
olehku. Ingin ku hapus dari wajahnya, tapi tak bisa ku menjamahnya. Tabir
kebebcian itu tersibak oleh cinta dan waktu. Maaf itu telah lama ku ikhlaskan
untuk mereka. Ku titip ia pada mereka cinta. Mereka kan menjaganya untukmu. Ia
tumbuh dari cinta kita.Dan kini ia akan tetap tumbuh walau tanpa aku yang
menemaninya lagi. Jejakmu tak lagi samar ku lihat.
Ini cerpen kedua ku..
Semoga pembaca suka ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar