Kamis, 14 Juni 2012

Jejak di Langkah 1000


Pada makam tanah cinta kuziarahi dirimu yang tertidur lelap disana. Kicau yang menabur kenangan akan jejak mu yang hanya samar terlihat olehku.Dia titipkan ritmis sayap nan lembut pada cintanya,Dan kicau itu menjadi doa yang paling hening yang pernah kuhaturkan disela air mataku.Hujan jatuh dan basahi jiwa yang yang kehilangan cintanya.Kepakkan sayap itu satu satu menuju celah yang menyimpan jejak jejakmu dulu.Sepotong senyum tak lagi sanggup ku hantar pada tubuh yang mati dan menghilang tanpa batas dalam barjah.
Aku terdiam di derai air mataku yang deras membanjiri lautan lukaku.Kau tinggalkan kisah yang pilu untuk dikenang olehnya permata hatiku.Kelak dia tau luka luka yang kita jalani.Jejak mu tak kan ku hapus sampai jejak itu tak terlihat lagi olehku.Aku berdiri melangkah tuk coba dapatkan jejakmu yang samar.
 Kuterus ikuti jejakmu yang samar di sela simphoni yang mengalun suci menyapa nyawa yang terbang mencari rantai hati.Untuk sebuah aura yang menembus batasan tirani yang  mengukir indahnya fase fatamorgana.Kau indah dipelangi senja ini.Tangisku dihiasi senyum dan kerlingan bintang yang mengintip dukaku. Dan untuk sebuah rona di titik–titik laguna,sang penjaga rasa menggema mengundang auramu di jejak jejak itu.
Kau dengar?Burung-burung itu berkicauan lepas merdu sekali.Aku ingin seperti mereka,tak ada belenggu,bebas lepas berlari bernyanyi bersama.Dengarkan! Ingin kukenang kisah ini untuknya,tapi Saat yang kunanti terasa panjang.Kelak kan kubawa dia duduk di sampingmu.Mendengarkan kisahmu,dan menjalin kembali rantai hati yang terputus itu.Kembali untuk jejakmu yang samar.
Kembali kuhayati  kenangan itu dan jejak kita yang sedikit suka disela sela duka…
*
Dentingan dentingan itu menggambarkan cintamu kala itu.Kau buat titik titik air mataku mengalir dalam bahagia.Dekap hangatmu kurasa tulus dalam cinta yang ku damba darimu.Sejak itu cinta dampingi hidup kita yang tak berujung bahagia.Dan sesal itu tak pernah tampak sedikitpun dalam rona wajahmu yang hangat.Tegarpun ku pahat erat dalam benakku hanya untuk tunjukan betapa beruntung ku milikimu,cintamu.Lalu mereka putuskan rantai hati yang mengikat kau dan mereka hanya karna kau pilih aku menjadi pengiring semua kisah mu sampai hayat kan dantang padamu.Haru ku menjelma menjadi cinta yang tak terbatas.Hanya untukmu.
*
Ku menanti datangnya hari itu,hari dimana ia kan jadi teman baru berbagi segalanya dalam hidupku.Cintamu kan ku sampaikan untuknya.Walau kau tak pernah tau kehadiranya yang indah.Kau pergi sebelum ku sempat katakan dia tumbuh didalam diriku.Hati tak lagi perih saat itu.Hanya debur ombak kepedihan yang menghantam karang hati ini.
Sejak itu ku kuatkan hati untuk menyambutnya hadir didunia ini.Penuh harap untuk hidupnya yang tak berujung kelak seperti kita.Doa itu selalu ku panjatkan dalam tahajudku menyembahNYA.
*
Bisakah kau melihatku sekarang?Atau mendengarku?Dia akan hadir tak lama lagi.Kusiapkan namamu untuknya.Hanya saja ntah siapa yang akan kumandangkan azan di telinganya kelak?Hidupku sebatang kara didunia ini.Dan mereka yang hadir di pemakamanmu tak lagi mau melihatku.Pada siapa kah aku bersandar sejenak melepas pedih yang kujalani sangat lama ini?Kelak tak akan kutampakan raut ini untuknya.Dia akan tegar setegar kau,dan hatinya akan kokoh sekokoh karang.
*
Tangisnya terdengar memecah senyum yang selama ini tersimpan dalam lemari kepedihan.Titik Kristal bening itu mengalir lembut di pipi.Wajahnya sedamai ketika ku melihatmu.Sosokmu teramat sama dengannya.Bahagiaku kan sempurna jika saja kau hadir saat ini.Maukah kau bisikan cinta untuknya?Agar ia tau dia memilikimu.
Tegar yang kupahat menjadi kokoh saat ini.Hangat tatapannya menjadi benih damai lebih banyak dalam hatiku.Janji ku tak kan kulupa untukmu cinta.Dia kan temukan kembali rantai hati itu dan akan menyambungkanya untukmu.
*
Kini kembali kuziarahi makammu.Dia duduk disebelahmu,cinta kita.Matanya,senyumnya,dan semua miliknya sama sepertimu.Damainya kata kata yang ia ucapkan juga sepertimu.Kisah ini pun dia mengetahuinya.Dia datang untuk berjanji kelak kan penuhi janji untukmu.Rantai hati itu kan terjalin kembali untukmu.
Semua alunan melodi itu berirama duka.Terhanyut dalam nada-nada luka yang menyentuh tiap jiwa yang terbang.jiwa itu mencari bahagia di sela 1000 luka yang mengalun.Dentingan dentingan duka itu mengalun nada luka.
Cinta kita.Dia terjatuh mengejar mimpi wujudkan harapan kita.Tapi ku yakin hatinya setegar kau.Dia tak akan menyerah untuk mencari.Jejak mu yang samar masih sama untuk beberapa waktu yang lalu.Namun ia bangkit dari jatuhnya.Yakinkan aku bahwa dia bisa.
Hamparan caci maki dicampakkan dimuka cinta kita.Hati ini remuk.Tapi dia tersenyum kuatkan aku.Dia memelukmu di belakangku.Ceritakan semua irama luka yang iringi langkahnya.Tetesan hujan tambahkan kelabu dalam hidupku.Bantu aku kuatkan ia cinta.
Gerimis di bima sakti tak kunjung reda mengarungi langkahnya.Langit malam hari tak pernah ramah menyapa ku.Tak ada lagi bayangan saat kuberjalan.Dan fajar kan datang kembali esok hari.
*
Dia tinggalkan aku sekian lama dalam pencariannya. Dia tumbuh menjadi seorang yang kubanggakan dalam hidupku. Dia menemuiku ditidurku dalam dekapmu. Kini ia membawa kembali rantai hati yang dulu terputus karna cacatku. Dentingan itu ia lantunkan seperti kau dulu.Titik air matanya terlihat olehku. Ingin ku hapus dari wajahnya, tapi tak bisa ku menjamahnya. Tabir kebebcian itu tersibak oleh cinta dan waktu. Maaf itu telah lama ku ikhlaskan untuk mereka. Ku titip ia pada mereka cinta. Mereka kan menjaganya untukmu. Ia tumbuh dari cinta kita.Dan kini ia akan tetap tumbuh walau tanpa aku yang menemaninya lagi. Jejakmu tak lagi samar ku lihat.

Ini cerpen kedua ku..
Semoga pembaca suka ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar